Kondisi Georafis
KONDISI GEOGRAFIS
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai luas wilayah 14.265,96 km^2 atau sekitar 15% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten Musi Banyuasin berada pada ketinggian 20-140 meter diatas permukaan laut (dpl) dan terletak antara 1,30 sampai dengan 40 Lintang Selatan dan 1030 sampai dengan 1050 Bujur Timur. Secara administrasi Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Jambi
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan antara 15,50-281,50 mm. Secara Tofografi terdiri dari rawa-rawa dan payau. Jenis tanah yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari 4 jenis yaitu: Organosol (didataran rendah atau rawa-rawa), Lempung Halus (Penyebarannya sama dengan Organosol), Alluvial (disepanjang sungai musi) dan Padzolik (didaerah berbukit-bukit).
Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari 14 Kecamatan dengan jumlah desa/Kelurahan sebanyak 236. Sampai dengan tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 716.868 jiwa dengan rata-rata jumlah penduduk per-kecamatan sebesar 51.205 jiwa. Kabupaten Musi Banyuasin merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam, seiring dengan beragamnya potensi sumber daya tersebut maka kegiatan pembangunan pun akhir-akhir ini sangat pesat. Berbagai macam sektor dan kegiatan yang ada saat ini antara lain perkebunan yang sampai saat ini tidak kurang dari 17 perusahaan, Industri Crumb Ruber 2 buah, Industri Crude Falm Oil 8 buah dan kegiatan dibidang Migas 5 buah, Kegiatan tambang batu bara serta masih banyak kegiatan-kegiatan potensial lainnya. Penanggulangan Bencana Daerah pada dasarnya bertujuan untuk mengantisipasi dan meminimalisir berbagai bencana yang terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin, serta memberi kenyamanan, keamanan bagi seluruh masyarakat Musi Banyuasin.
Meningkatnya kegiatan pembangunan beberapa tahun terakhir ini utamanya di sektor Pertambangan, Perkebunan, Hutan Tanaman Industri, Pemukiman dan Industri dapat berdampak terhadap terjadinya kerawanan bencana. Disamping itu ulah masyarakat dalam memanfaatkan lahan untuk pertanian dan perkebunan dengan cara melakukan pembakaran, penebangan hutan cenderung memperluas lahan kritis.